Liburan Musim Panas 2025, Agoda Ubah Peta Perjalanan Wisatawan Eropa
PiMagz – Agoda kembali mengeluarkan hasil survei terbarunya. Perkembangan teknologi digital tak hanya mengubah cara orang memesan tiket dan akomodasi, tetapi juga membentuk arah tren wisata global. Laporan terbaru dari platform perjalanan Agoda membuktikan bahwa kekuatan data dan algoritma pencarian berperan besar dalam mengarahkan minat wisatawan Eropa ke destinasi-destinasi tertentu di Asia, termasuk Indonesia.
Dalam laporan bertajuk Europe to Asia Summer Travel Trends, Agoda menganalisis pola pencarian wisatawan dari berbagai negara Eropa untuk periode liburan musim panas, khususnya bulan Juli dan Agustus. Dari analisis tersebut, Indonesia muncul sebagai negara tujuan kedua paling populer setelah Thailand. Hal ini mencerminkan bagaimana sistem digital berbasis minat pengguna dapat mengarahkan perhatian pasar wisata ke wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak begitu dominan.
Thailand tetap memimpin sebagai destinasi nomor satu, namun posisi Indonesia menunjukkan lonjakan signifikan berkat kombinasi antara strategi promosi digital yang kuat, kemudahan akses, serta optimalisasi algoritma rekomendasi yang disesuaikan dengan preferensi pengguna.
Teknologi yang digunakan Agoda memungkinkan penyusunan daftar destinasi yang tidak hanya berdasarkan popularitas, tapi juga disesuaikan dengan perilaku pengguna, tren terkini, hingga minat berdasarkan konten digital. “Perilaku pencarian digital kini memegang peranan krusial dalam mengarahkan ke mana wisatawan berlibur, dan data kami menunjukkan bahwa Indonesia kini mendapat perhatian besar dari wisatawan Eropa,” ujar Gede Gunawan, Senior Country Director Agoda untuk Indonesia.
Dalam pemetaan destinasi yang dilakukan Agoda, Bali menjadi magnet utama yang menyedot sebagian besar perhatian. Namun, wilayah lain seperti Lombok dan Jakarta mulai menunjukkan pertumbuhan pencarian yang menjanjikan. Bahkan, wisatawan dari Prancis, Jerman, Inggris, Spanyol, dan Belanda secara konsisten mencari akomodasi di berbagai kota di Indonesia, menandakan adanya diversifikasi tujuan.
Menariknya, muncul juga perubahan dalam daftar destinasi Asia secara keseluruhan. Malaysia, China, Sri Lanka, dan Vietnam mengalami peningkatan minat yang cukup besar. Malaysia mencatat kenaikan pencarian sebesar 20% dibanding tahun lalu, sementara China meningkat 14% dan Sri Lanka naik 13%. Kebijakan seperti bebas visa untuk warga Eropa juga menjadi faktor pemicu pertumbuhan minat tersebut.
Lebih lanjut, Koh Samui berhasil menyalip Tokyo dalam daftar tiga besar destinasi individu. Peran media digital seperti serial TV internasional The White Lotus disebut menjadi pemicu lonjakan ini. Hal ini mempertegas bahwa pengalaman visual dan referensi hiburan juga menjadi alat ampuh dalam membentuk preferensi wisata digital.

Laporan Agoda, Banyak Audiens Baru dari Eropa
Yang tak kalah penting, laporan Agoda juga menunjukkan bahwa minat dari negara-negara Eropa yang sebelumnya tidak terlalu aktif kini mengalami pertumbuhan signifikan. Yunani, Turki, dan Polandia masing-masing mencatat peningkatan pencarian lebih dari 17%. Ini menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya memperluas pasar wisata, tetapi juga membuka peluang bagi destinasi untuk menjangkau audiens baru.
Dengan lebih dari lima juta pilihan akomodasi, 130.000 rute penerbangan, serta 300.000 aktivitas yang tersedia di platformnya, Agoda menjadi salah satu kekuatan pendorong di balik pergeseran tren wisata internasional. Pengguna kini dapat merancang perjalanan secara personal, cepat, dan efisien melalui aplikasi seluler maupun situs web, menjadikan proses perencanaan liburan jauh lebih mudah.
“Di tengah transformasi digital, kami melihat bahwa data dan teknologi telah menjadi navigator baru dalam dunia pariwisata global. Indonesia adalah salah satu contoh bagaimana teknologi bisa mendorong eksposur destinasi yang dulunya hanya dikenal oleh kalangan tertentu, menjadi pilihan utama dalam skala internasional,” tutup Gede.
Ke depan, tren ini diprediksi akan terus berlanjut. Destinasi yang mampu mengadopsi teknologi digital, memperkuat kehadiran online, dan memanfaatkan platform seperti Agoda untuk menampilkan kekayaan wisata mereka, akan semakin diuntungkan dalam menarik wisatawan global – terutama dari Eropa.